ESAI NOVEL BULAN
Hallo teman-teman pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan esai buku "BULAN" karangan tere liye. kurang lebihnya mohon maaf, apabila ada kesalahan tolong beri tahu lewat kolom komentar yaaaa.... terima kasih.
Esai Novel “Bintang” karya Tere Liye
Tere
Liye merupakan salah satu penulis novel fiksi yang sudah tidak diragukan lagi
kemahirannya. Setiap karyanya selalu memiliki ciri khas dan meninggalkan kesan
bagi para pembaca. Hal ini dapat dilihat dari terus berlanjutnya sekuel novel
Bumi, Pergi, dan novel sekuel Tere Liye yang lainnya, hingga sampailah pada
novel Bintang yang merupakan sekuel dari novel Bumi. Adapun dapat dilihat dari
berbagai judul bukunya yang mendapat label “best seller” dan juga
tingginya antusias pembaca untuk menghadiri seminar kepenulisan bersama Darwis
Tere Liye.
Bintang
adalah novel yang ditulis oleh Darwis Tere Liye dan diterbitkan pada bulan Juni
2017 pada cetakan pertama. Novel setebal 392 halaman ini menyungguhkan cerita
yang menarik. Menceritakan kisah petualangan tiga sahabat dengan kekuatan yang
berbeda-beda dengan latar dimensi lain.
Sinopsis
dari novel ini menceritakan tentang tiga orang sahabat dengan rahasia yang
besar. Potongan dari sinopsisnya yaitu “Kami
bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti
murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar”.
Novel
yang hampir menceritakan keseluruhan ceritanya di dimensi lain yaitu klan
Bintang dengan alur maju yang awalnya cukup mengasyikan. Apalagi setelah
permasalahan mulai dimunculkan. Ketika setiap karakter ditonjolkan satu persatu
dan banyak kisah menarik dibalik tokoh yang ada.
Penulis
membawakan alur cerita dengan sangat baik yang membuat pembaca menebak-nebak
kelanjutan adegan selanjutnya. Penulis juga membawa pembaca untuk bisa
mengimajinasikan bagaimana klan Bintang dengan penggambaran latar yang
disajikan oleh penulis.
Pembaca
akan disunguhkan dengan berbagai karakter yang sungguh menarik.
Karakter-karakter ini memiliki kekuatan yang mewakili setiap klan mereka. Seli
memiliki kekuatan dapat mengeluarkan petir yang berasal dari klan matahari, Raib
memiliki kekuatan pukulan berdentum dari Klan Bulan, dan Ali dapat berubah
menjadi beruang apabila sedang marah.
Bintang
mengulas tentang perjalanan Raib, Ali, Seli serta sepuluh anggota pasukan
bayangan dan pasukan matahari. Mereka berangkat dengan empat pesawat kapsul
yang dikendarai guna keluar masuk dari lorong satu ke lorong lainnya.
Perjalanan rombongan ini bertujuan untuk mencari dan mengamankan pasak bumi
yang akan diruntuhkan oleh Dewan Kota Zaramaraz.
Pertualangan
mereka dimulai. Memasuki lorong kuno, singgah di lembah hijau milik Faar,
tetapi lembah itu kini telah kosong. Baru beberapa menit mereka di sana,
pasukan Klan Bintang langsung menyerang mereka. Segera mereka meninggalkan
tempat itu dan memasuki lorong kuno, tiba di tempat lain, tempat dengan
siklus pergantian musim yang sangat cepat.
Belum
genap 12 jam perjalanan, pasukan yang berada di kapsul bersama panglima sad
mengorbankan diri mereka demi menyelamatkan kapsul oval yang lain saat
badai tornado terjadi. Mereka masuk ke lorong Selanjutnya dan kembali
berpetualang. Kapsul mereka
hampir saja dihancurkan diruang padang sampah, yang untungnya diruang itu pula
kapsul ‘’lly” yang ditumpangi Ali ,
Raib dan Seli dimodifikasi agar menjadi pesawat yang lebih tangguh. Namun,
ternyata letak pasak bumi bukan dari yang mereka perkirakan, tempat yang tidak
pernah terpikir sebelumnya. Disaat sudah menemukan pasaknya, mereka
dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Dibawah pasak bumi terdapat “Penjara
Bayangan” yang didalamnya terdapat musuh-musuh besar dari semua klan, dan
menunggu untuk dibebaskan.
Akhir dari buku ini adalah mereka tetap menyelamatkan
dunia pararel dan membebaskan Si Tanpa Mahkota dari penjara bayangan.
Bintang
merupakan salah satu novel yang terbilang unik karena penulis mampu menyajikan
cerita yang apik dengan latar yang tidak biasa dijumpai. Novel ini sesuai
dibaca untuk berbagai kalangan, baik muda maupun dewasa, mengingat nilai moral
yang sangat banyak ditemui dalam novel ini. Bukan Tere Liye namanya jika
karyanya tidak membekas kepada paca pembaca juga menyirat nilai moral yang
tinggi. Gaya kepenulisan yang sederhana namun estetis serta mudah dimengerti
merupakan salah satu ciri khas penulis.
Novel
ini dikemas dengan sangat apik oleh Tere Liye sehingga membuat kesan tersendiri
bagi pembaca setianya. Yang lebih menarik adalah seting waktu dan tempat yang
dapat benar- benar terbayang meski hanya dengan membacanya. Adapun pesan moral
yang ingin disampaikan dikemas dengan cara baik.
Kekurangan dari novel ini yaitu banyak
istilah yang diganti, tidak sesuai dengan buku yang sebelumnya. Banyak kata
yang diulang-ulang. Dan pemahaman istilah-istilah yang digunakan lumayan sulit.